Ketika Balita Ingin Membantu Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga

Sejak beberapa hari yang lalu, Raisa  (4.5 thn) selalu berinisiatif membantu pekerjaan rumah.  Ketika Bunda menyapu dengan riang dia turut mengambil sapu, “Aku bisa kok menyapu,” celotehnya.  Namun, bukannya lantai rumah bersih malah kotoran berterbangan ke seantero ruang.  Suatu kali, Raisa bersikeras ingin membantu mencuci piring justru yang terdengar suara “Prang!” piring pecah dengan bunyi nyaring.  Dan sekali lagi Bunda hanya bisa mengelus dada.
Bunda tahu persis maksud Putri kecilnya ingin membantu sang Bunda. Tetapi, jadinya justru seperti trouble maker karena apapun yang dikerjakannya belum benar.  Membiarkan si kecil membantu sama halnya dengan menambah kekacauan di rumah dan pekerjaan lain jadi tertunda.  Namun, melarang mereka membantu juga tidak baik.  Anak-anak merasa tidak dihargai dan tidak diberi kesempatan.  Bisa-bisa mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang pesimis dan rendah diri.

Sebenarnya, balita yang ingin berpartisipasi membantu pekerjaan orang dewasa adalah hal lumrah. Anak umur 4 – 5 tahun biasanya memang tertarik untuk membantu pekerjaan rumah. Mereka merupakan peniru ulung, mereka pun ingin melakukan apa yang dikerjakan oleh orang tuanya.  Keinginan balita untuk menolong Bunda sangatlah baik untuk mengembangkan kecerdasan emosional.  Mereka merasa sudah besar dan mungkin ingin mencoba mengerjakan sesuatu yang sering dilihatnya. Selain itu para balita juga ingin tahu bagaimana rasanya membantu.  

Beberapa pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh balita antara lain merapikan tempat tidur, menyusun buku dan mainannya, menyapu dan mengelap lantai serta melipat pakaian.  Yach…Walaupun mereka lebih sering membuat rumah semakin berantakan namun tak ada salahnya menjaga rasa penasaran mereka.  Hal ini, akan menumbuhkan sikap positif anak untuk belajar membantu pekerjaan rumah.  Tugas Bunda, cukup luangkan waktu untuk mengajarkan kepada buah hati tips dan trik menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu, balita sangat suka mendapat penghargaan maka Bunda juga perlu memberi apresiasi kepada balita karena telah bersedia membantu.

Sedikit tips bagi orang tua bagaimana menyikapi permintaan sang buah hati yang ingin membantu pekerjaaan rumah:

1.  Perlu kesabaran ekstra untuk menghadapi balita.  Kesabaran dan tutur kata yang ramah akan lebih mudah diterima oleh balita sehingga mereka bisa diajak kompromi.  Selanjutnya beri balita pilihan jika ingin membantu.  Misalnya, “Adik cuci gelas plastik saja ya, biar Bunda yang mencuci piring.” Jika anak bersikeras ingin mencuci piring beri penjelasan rasional mengapa mereka tidak boleh melakukannya.  

2.  Orang tua baiknya tidak menuntut si kecil melakukan sesuatu dengan sempurna.  Sedikit menurunkan standar akan membatu Bunda tidak emosional kala sang buah hati tidak benar melakukan sesuatu. Bagaimanapun anak usia balita belum sempurna baik motorik halus maupun kasar.  Maka dampingi dan berikan contoh bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar.  Sebagai contoh, ajarkan anak menaruh sepatu di rak dan menyusunnya dengan rapi.  Selain itu, penting bagi Bunda untuk meminimalisir resiko.  Bisa saja si balita merengek ingin menyetrika baju.  Kali ini Bunda hendaknya menolak keinginan mereka dengan menerangkan bahwa setrika itu panas dan bisa melukai tubuh mereka.

3.  Menghargai dan memberikan apresiasi yang wajar kepada sang balita yang telah bersedia membantu walau kenyataannya tidak sukses dan lebih banyak berantakan.  Pujian yang tulus sangat penting agar anak tahu bahwa usahanya diapresiasi.  Perasaan dihargai akan menumbuhkan sikap percaya diri pada balita.

Berbagai sumber telah membeberkan ragam manfaat yang bisa diperoleh balita ketika membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, diantaranya:

1.  Melatih Kemandirian

Anak-anak yang terbiasa melakukan tugasnya sendiri sesuai perkembangan usianya akan lebih mandiri.  Mereka lebih cekatan mengerjakan berbagai hal sendiri seperti, meletakkan baju kotor di tempatnya atau merapikan sepatu yang telah selesai digunakan.
2.  Menumbuhkan Rasa Bangga dan Percaya Diri

Seorang anak yang berhasil menyelesaikan pekerjaannya tentu akan merasa bangga, “O… Aku bisa,” begitu pikir mereka.  Rasa bangga tersebut tentu akan memupuk kepercayaan diri anak.

3.  Melatih Konsentrasi 

Setiap anak pasti akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan baik.  Pada saat itulah sesungguhnya anak sedang melatih konsentrasinya. 

4.  Mempererat Hubungan Antara Orang tua dan Anak

Bunda dan anak yang melakukan aktivitas bersama-sama akan meningkatkan jalinan kedekatan antara keduanya.  Terlebih jika saat melakukan aktivitas bersama terbentuk komunikasi antara keduanya.

5.  Refreshi dan Relaksasi 

Membantu pekerjaan rumah bisa menjadi ajang bersenang-senang dan bergembira bagi anak.  Mereka akan merasa Fun saat bajunya basah karena membatu bunda mencuci.

Melihat buah hati tumbuh besar dengan segala polah lakunya memang membahagiakan namun, sekaligus menggemaskan.  Bagi saya anak-anak adalah guru yang selalu memaksa saya untuk selalu berbenah dan belajar.  Nah.. Bunda yuk biasakan si kecil membantu pekerjaan rumah agar mereka tumbuh menjadi  anak yang mandiri.

Leave a comment